Panganan dessert di Indonesia kian melimpah dengan hadirnya ragam sajian kuliner asal luar negeri. Derasnya arus informasi lewat perkembangan teknologi, membuat kuliner dari luar dapat dengan mudah merangsak masuk dan diterima masyarakat tanah air. Belum lagi orang Indonesia memang gemar cemal-cemil dan cenderung ‘latah’ bila ada tren kuliner yang tengah hits.
Tak ayal masih banyak orang yang kepincut dengan bisnis hidangan penutup ini, dan membangun bisnis mereka di Indonesia. Salah satunya adalah bisnis kuliner yang mengusung dessert khas Taiwan yaitu waralaba Blackball Indonesia. Dengan memboyong bisnis itu tanah air dengan sistem master franchise, Novita Theresia Purnawidjaja menjadi dalang hadirnya Blackball Indonesia pada tahun 2013.
Dari segi tampilan, menu hidangan penutup ini akan terlihat menggugah selera. Blackball menyajikan produk dessertny dengan wadah mangkuk dengan isi gunungan es serut, cincau hitam, bola-bola mutiara, kacang merah dan ubi manis yang dibentuk bola-bola dan dadu mirip biji salak.
Sebagai pionir dessert house Taiwan di Indonesia, Blackball tentu memiliki keunggulan dan diferensiasi dibanding produk kompetitor yang mulai membuntuti dari belakang. “Letak perbedaan kami ya dari authentic Taiwan dessert-nya, dari bahan baku pembuatan juga beda, bahkan cara pengolahan memasak produk kami juga masih tradisional,” tambahnya.
Sumber: http://www.plasafranchise.com/post/1100001882/mengecap-peluang-bisnis-dessert-khas-taiwan-ala-blackball-indonesia/
